Jakarta, Gmni.or.id – Hari ini (2/3) Presiden Jokowi mengumumkan ada 2 orang warga negara indonesia positif Corona. Keterangan Presiden di media massa membuat kepanikan di masyarakat. Di satu sisi, masyarakat berlomba-lomba mencari masker, sementara ketersediaan masker dalam negeri langka dipasaran harga masker melunjak hingga 400 ribu per box yang isinya 50 Pcs.

Ketua DPP GMNI bidang Perindustrian Bung Qomaruddin menyebutkan bahwa “Ketersediaan masker di beberapa daerah di Indonesia langka. Termasuk di Jakarta. Padahal penggunaan masker menjadi salah satu solusi menghambat penyebaran virus corona. Seharusnya pemerintah lebih siap dan sigap. Sekarang ini masker saja sudah langka”
Menurut Bung Marko sapaan akrabnya, kelangkaan masker terjadi karena 2 hal: Pertama, turunnya produktivitas pabrik masker karena kekurangan bahan baku yang juga harus mendatangkan dari China. Kedua, tingginya permintaan pasar dan kebutuhan masker ikut melahirkan oknum-oknum pengusaha yang diduga memborong masker (menimbun) untuk di kirim ke negara lain seperti ke China, Korea Selatan dan Jepang.
Atas kedua persoalan itu, pemerintah wajib hukumnya menyelesaikan persoalan ini, menertibkan oknum-oknum yang bermain karena bila telat sedikit, salah penanggulangan masalahnya, atau bahkan membiarkan oknum-oknum tersebut “bermain” akan menyebabkan wabah Corona cepat tersebar di Indonesia, demikian ditambahkan oleh Bung Marko.